Trump tak suka dengan sebutan itu, namun dia mengungkapkan keterpilihannya oleh Time sebagai kehormatan yang luar biasa.
Trump mengalahkan 10 finalis lainnya yang diumumkan Senin lalu, di antaranya Hillary Clinton, pesenam putri peraih medali emas Olimpiade Simone Biles, penyanyi Beyonce, serta pendiri dan bos Facebook Mark Zuckerberg.
Hillary kemudian menjadi “No. 2” Person of The Year, yang tahun ini mendapat suara terbanyak dalam Pemilu 2016 di AS, namun tidak bisa menjadi presiden karena kalah dalam Electoral College terhadap Trump.
Dalam wawancara dengan Matt Lauer, pengasuh acara talkshow NBC, "Today", Trump berkata, "Time adalah majalah yang sangat penting. Saya cukup beruntung menjadi sampul tahun ini dan tahun lalu."
Dia menambahkan, "Ketika Anda katakan Amerika terbelah, saya tidak memecahbelahnya. Amerika memang kini sudah terbelah. Maksud saya ada banyak pemisahan, dan kita akan menyatukannya kembali dan kita akan memiliki sebuah negara yang sangat tersembuhkan."
Tidak jelas apakah Trump telah melihat sampul majalah Time itu dan apakah tahu itu adalah Time, bukan Lauer, yang menyebut Amerika Serikat telah terpecah belah, demikian laman New York Times.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Time jadikan Donald Trump "Person of The Year" 2016"
Posting Komentar