"Jadi dia pernah menusuk bapaknya sendiri, Oktober lalu," kata Yusri melalui telepon seluler, Rabu.
Ia menuturkan, pelaku Muhamad Aziz Ghozari warga asal Kabupaten Ciamis itu tiba-tiba menusuk delapan warga yang tidak dikenalnya secara brutal di kawasan jembatan tol Batureungat, Kecamatan Bandung Kulon.
Aksi pelaku itu, kata dia, ternyata bukan yang pertama, melainkan pernah menyerang dan menusuk ayahnya sendiri.
"Dia itu tiba-tiba saja menusuk sembarang," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan orang terdekatnya bahwa pelaku depresi, bahkan suka bicara sendiri.
Pelaku, menurut Yusri, diduga stres, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut kondisi kejiwaannya.
Pelaku merupakan lulusan tingkat SMP yang tinggal di Kota Bandung bersama keluarganya dengan kondisi ekonomi keluarga cukup mapan.
"Dia punya latarbelakang pendidikan hanya tamatan SMP, keluarganya mapan, cuma karena problem sehingga membuat dia stres," kata Yusri.
Ia menambahkan, kondisi pelaku saat ini masih mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung sehingga belum dapat dimintai keterangan.
Sedangkan tujuh korban lainnya masih mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka tusuk dan sayatan.
"Kalau pelaku dirawat di Sartika Asih, kalau korban di (rumah sakit) Avelin dan Muhammadiyah," katanya.
Aksi brutal pelaku itu terjadi secara tiba-tiba menyerang warga yang berada di jalan menggunakan pisau dapur.
Perbuatan pelaku itu membuat geger warga, kemudian warga berusaha mengamankannya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Polisi: penusuk delapan warga di Bandung pernah menusuk ayahnya"
Posting Komentar