Delapan siswa SD korban penikaman dirawat

Kupang (ANTARA News) - Sebanyak delapan siswa kelas V dan kelas VI SD Negeri Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban penikaman pria tidak dikenal pada Selasa pagi, sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Panie.

Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Paulus Tuka kepada Antara melalui telepon dari Sabu Raijua, Selasa mengatakan, semua anak SD yang menjadi korban mengalami luka tusukan pada bagian leher.

"Ada delapan orang yang dirawat. Semuanya ditusuk dengan benda tajam pada bagian leher korban," katanya.

Hanya saja, dia belum bisa merinci nama-nama korban karena data anak-anak sekolah yang menjadi korban dalam insiden penyerangan itu masih simpang siur.

Namun salah satu korban adalah anak dari Pendeta Ati Djawa Gigi dan satunya lagi anak dari mantan wartawan Andro Riwu Rohi, kata Ketua DPC PDI Perjuangan sabu Raijua itu.

Dia mengatakan, para pelaku diduga berasal dari luar Pulau Sabu, tetapi belum diketahui berasal dari daerah mana.

Menurut dia, salah seorang pelaku saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat, dan sedang menjalani pemeriksaan.

Sementara sekitar tujuh sampai delapan orang lainnya masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

Paul Tuka meminta para guru untuk membantu melindungi anak-anak dari serangan dan segera memulangkan anak-anak ke rumah.

Dia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan melakukan tindakan-tindakan yang bisa mengganggu keamanan di daerah itu.

Semua pihak kata dia, sebaiknya menyerahkan proses hukum kepada aparat penegak hukum.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 Response to "Delapan siswa SD korban penikaman dirawat"

Posting Komentar