Dalam pembacaannya, Ahok mengungkapkan pesan dari ibu angkatnya yang menginginkannya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Masih terus saya ingat dan akan saya ingat. Kata beliau, saya tidak rela mati sebelum kamu menjadi gubernur, anakku. Jadilah gubernur yang melayani rakyat kecil," kata Ahok saat membacakan tanggapan di depan Majelis Hakim PN Jakarta Utara, Selasa.
Ahok bercerita, di hari pencoblosan Pilgub 2012, ibunya yang sedang sakit berat dalam perjalanan ke rumah sakit meminta mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur.
Setelah Joko Widodo resmi menjadi Presiden pada 2014, ibu angkat Ahok meninggal dunia dengan doa yang terkabul, yakni Ahok secara otomatis maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Ternyata Tuhan mengabulkan doa Ibu angkat saya. Beliau berpulang tanggal 16 Oktober 2014, setelah ada kepastian Bapak Jokowi menjadi Presiden, dan saya juga sudah dipastikan menjadi gubernur," ungkap Ahok.
Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua tersebut menambahkan ia rutin berziarah ke makam ibu angkat di TPU Karet Bivak. Bahkan, Ahok tidak mengenakan sepatu atau sendal saat berziarah untuk menghargai keyakinan dan tradisi orang tua dan saudara angkatnya.
Sidang perdana Ahok di PN Jakarta Utara telah dimulai sejak pukul 09.00 WIB dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. Sementara itu, suasana di luar sidang terlihat ratusan massa dari berbagai organisasi Islam menyerukan Ahok segera ditahan.
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Ahok ceritakan ibu angkatnya saat sidang perdana"
Posting Komentar